Visi dan Misi MTsN 2 Banyuwangi

Ikuti terus informasi mtsn2banyuwangi.blogspot.com dan konten youtube Santri Creative Chanel

Layanan BK MTsN 2 Banyuwangi Dalam Rangka Home Schooling

Ikuti terus informasi mtsn2banyuwangi.blogspot.com dan konten youtube Santri Creative Chanel

PILKASIMO Tahun 2020-2021

Ikuti terus informasi mtsn2banyuwangi.blogspot.com dan konten youtube Santri Creative Chanel

Mendikbud Resmi Mengganti UN 2021 menjadi AN

Ikuti terus informasi mtsn2banyuwangi.blogspot.com dan konten youtube Santri Creative Chanel

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 25 Maret 2020

Cara Membuat Masker Wajah di Rumah

Cara Membuat Masker Wajah di Rumah 

dengan Bahan Sederhana Yang Mudah Didapat mapel PRAKARYA




Sejak merebaknya wabah virus corona di Indonesia, masyarakat kini lebih mawas diri dalam menjaga kesehatan dan juga kebersihan. Selain itu, masyarakat juga mulai melakukan berbagai langkah atau upaya pencegahan, salah satunya dengan menggunakan masker saat berada ditempat umum.

Namun sayangnya, sejak pandemi ini mulai merebak, ketersediaan masker pun mengalami kelangkaan. Kelangkaan ini akhirnya membuat harga masker bernilai jual tinggi di pasaran.

Walaupun seperti itu, kalian tidak perlu khawatir jika tidak mendapatkan stok masker. Sebab Alat Pelindung Diri (APD) ini sebenarnya bisa dibuat dirumah. Selain lebih murah, cara membuatnya pun terbilang mudah karena kalian hanya memanfaatkan kain perca alias sisa yang sudah tidak dipakai lagi. Menariknya lagi, masker dari kain perca ini juga bisa kalian cuci dan dipakai kembali, jadi lebih hemat dan ekonomis.

Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan
  • Kain perca (untuk luaran)
  • Kain katun (untuk dalaman)
  • Karet untuk tali masker
  • Kardus bekas atau karton untuk membuat pola
  • Gunting
  • Jarum
  • Benang (sesuaikan warnanya dengan kain)
  • Jarum pentul
  • Penggaris
  • Pensil
Langkah-langkah
  1.  Cuci tangan dan bersihkan seluruh peralatan yang akan digunakan.
  2. Buat template dari kardus atau karton dengan pola seperti disamping.
  3. Setelah itu, potong kain perca dan katun sesuai template tadi. Namun, saat memotong kain perca pastikan ukurannya dilebihkan pada setiap sisi. Dimana bagian bawah dan atas dilebihi 0,7 cm, dan samping diberikan lebihan 1,5 cm.
  4. Jika sudah, lipatlah kain katun dan kain perca.
  5. Setelah itu jahit bagian yang berbentuk "V", namun sebelum dijahit tusuk dahulu dengan jarum pentul agar kain tidak bergeser.
  6. Jika bagian "V" sudah dijahit, satukan kain perca (untuk lapisan luar) dan kain katun (untuk lapisan dalam).
  7. Lalu tusuk jarum pentul diberbagai sisi agar kain tidak bergeser.
  8. Jika sudah, jahit dengan tangan sekeliling kain tersebut menjadi satu. Kalian bebas menggunakan pola jahitan apa saja, yang penting jahitannya kuat. Namun, sisakan bagian samping untuk tidak dijahit.
  9. Balik masker yang telah dijahit, setelah itu lipat bagian samping (yang belum dijahit tadi) kearah tengan, lalu jahit.
  10. Untuk membuat tali masket, lipatlah bagian samping kearah tengah, lalu jahit. Lakukan langkah ini untuk bagian samping masker yang satunya.
  11. Siapkan dua tali karet dengan panjang 33 cm (panjang tali karet ini menyesuaikan dengan ukuran wajah).
  12. Masukan tali tersebut dengan bantuan peniti ke dalam lipatan masker dibagian samping.
  13. Jika sudah, ikat tali karet agar bisa dipakai dan lakukan ini untuk bagian masker yang satunya lagi.
  14. Masker wajah dari kain perca siap dipakai.
Bagaimana? apa kalian tertarik mencoba membuat masker dari kain perca? Selamat mencoba!

Tinggalkan jejak baca kalian dengan absen di kolom komentar dibawah ini.

Selasa, 24 Maret 2020

Cara membuat Hand Sanitizer Herbal

Cara Membuat Hand Sanitizer dengan bahan-bahan herbal mapel PRAKARYA



Disaat merebaknya berita tentang Virus Corona (Covid-19) di luar negeri maupun dalam negeri,  kita dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Salah satunya dengan menggunakan masker dan hand sanitizer. Akan tetapi, dengan semakin luas dan cepat penyebaran serta penularan covid-19 ini masker dan hand sanitizer semakin langka sehingga harganya pun ikut melambung tinggi dan terjadi kelangkaan barang di toko-toko sekitar rumah kita. Karena hal tersebut kita kesulitan untuk mendapatkan barang APD (Alat Perlindungan Diri) untuk antisipasi penyebaran virus terhadap diri kita.

Negara Indonesia dianugerahi tanah yang subur, iklim yang bagus, dan berbagai jenis tanaman-tanaman herbal yang bisa tumbuh dengan baik. Tanaman herbal yang ada di Indonesia telah terbukti klinis dan banyak juga diakui manfaatnya di dunia medis.

Dari permasalahan diatas, kita sebagai orang yang hidup di Indonesia harus bersyukur dengan  cara turut aktif membudidayakan tanaman herbal di pekarangan rumah sebagai apotik hidup serta memanfaatkan tanaman herbal tersebut dengan baik. 

Dari banyaknya tanaman herbal yang ada disekitar kita, yang bisa kita manfaatkan sebagai hand sanitizer yaitu daun sirih (suruh dalam bahasa jawa) dan lidah buaya (jadam dalam bahasa jawa)/ Aloe vera. Berikut kita bahas tentang kandungan yang ada didalam daun sirih dan lidah buaya:

Kandungan dan Manfaat Daun Sirih:
Dalam daun sirih memiliki kandungan zat seperti minyak atsiri, karoren, asam nikotinat, riboflavin, dan tiamin. Selain itu juga dalam jumlah kecil masih ada vitamin C, tannin, asam amino, pati, diatase, gula, zat samak dan kavikol.

Kandungan-kandungan ini bermanfaat bagi kesehatan, yaitu:
  • Mematikan kuman
  • Menghilangkan bau badan
  • Meredakan nyeri
  • Menahan pendarahan
  • Membantu menyembuhkan luka pada kulit
  • Mengatasi gangguan pencernaan
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Menjaga kesehatan rongga mulut
  • Membantu mengeluarkan dahak
  • Mengatasi gangguan pernapasan
Kandungan dan Manfaat Lidah buaya:
Dalam lidah buaya memiliki kandungan vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol hingga Folic Acid), Mineral (Calcium, Magnesium, Potasium, Sodium, Iron, Seng, Chromium), Enzim (Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypepilase, Carboxyhelulose, & Bradykinase) dan Asam Amino.

Kandungan-kandungan ini bermanfaat bagi kesehatan, yaitu:
  • Sebagai pelindung tubuh karena memiliki kandungan antibiotik
  • Sebagai bahan memperlambat penuaan diri
  • Sebagai bahan anti luka bakar
  • Sebagai anti mikroba melawan bakteri pathogen
  • Sebagai pembersih tubuh
  • Membuat kadar kolesterol darah menjadi stabil

Cara membuat hand sanitizer dengan bahan diatas sangat simple dan mudah, yaitu:

Bahan dan alat:
  • Siapkan 10 - 20 lembar daun sirih muda yang masih segar dan sudah ditumbuk halus.
  • Siapkan 1-2 batang lidah buaya ukuran 3 jari orang dewasa
  • Alkohol minimal 70% 100ml
  • Dettol atau baby oil
  • Botol bersih/ steril (bekas sampo dll)
  • Saringan teh
  • Sendok makan
  • Mangkuk
Langkah-langkah
  1. Peras dan saring tumbukan daun sirih sampai ada minimal 1 sendok makan sari sirihnya (tanpa ditambah air).
  2. Kupas dan ambil daging batang lilin lidah buaya, serut tipis/ haluskan lalu disaring ambil sarinya kurang lebih 2 sendok makan.
  3. Campur sari sirih, sari lidah buaya, alkohol 100ml dan 2 tutup botol dettol/ baby oil kedalam mangkok bersih yang sudah dipersiapkan.
  4. Aduk sampai rata selama kurang lebih 2 menit.
  5. Masukkan ke dalam botol.
  6. Taraaaaaaaaaaaaa................ Hand sanitizermu sudah siap pakai
Selamat mencoba.

silahkan absen di kolom komentar






Jumat, 20 Maret 2020

Layanan BK MTsN 2 Banyuwangi Dalam Rangka Home Schooling

 


Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 MTs Negeri 2 Banyuwangi telah melaksanakan kegiatan Home Schooling kepada peserta didiknya.
Agar layanan Bimbingan dan Konseling tetap terlaksana untuk seluruh peserta didik MTsN 2 Banyuwangi, maka para guru pendamping (dalam hal ini adalah guru BK) menyediakan layanan (layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan & penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan mediasi, dan layanan konsultasi) secara pribadi via online.
Untuk kelas 7, 8, & 9 silahkan klik link berikut ini: https://bit.ly/bkmtsn2bwi 


Resep Ramuan Herbal untuk Tingkatkan Imun di Tengah Corona mapel PRAKARYA

Tanaman herbal diyakini ampuh mencegah virus Corona atau Covid-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi dunia, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebetulnya menegaskan, hingga saat ini belum ada penelitian dan bukti klinis yang menyatakan bahwa tanaman herbal atau obat tradisional dapat mengatasi penyakit Covid-19. 
Meski demikian, tanaman herbal disebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini disampaikan oleh Sport Nutritionist & Disease Prevention, Emilia Achmadi, MS, RDN. Untuk diketahui, meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imunitas berkaitan dengan upaya pencegahan terinfeksi. Selain itu, jika daya tahan tubuh baik, pasien yang terinfeksi virus juga dapat melawan virus jahat di tubuhnya dan memulihkan kondisi kesehatannya.
Emilia mengingatkan, manfaat itu dapat diperoleh jika ramuan herbal dikonsumsi secara rutin dan teratur. Terpenting diolah dengan baik dan benar. "Khasiat dan manfaat herbal tidak dapat dirasakan secara instan. Namun membutuhkan waktu untuk dapat diproses oleh tubuh secara alami. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi herbal secara rutin dan teratur," kata Emilia dalam acara bertajuk Talkshow Herbana: Khasiat Herbal untuk Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh agar Tidak Mudah Terserang Penyakit, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Selain itu, untuk menjaga khasiatnya, herbal harus diolah dengan baik dan benar. Pengolahan yang tidak tepat justru dapat menurunkan dan menghilangkan zat-zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Masyarakat juga dapat mengonsumsi bahan herbal tersebut dalam bentuk segar atau sediaan siap minum.

Mengenal herbal untuk tingkatkan imunitas
Emilia berkata, Indonesia kaya akan herbal yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imunitas tubuh. Di antaranya adalah curcumin yang terdapat di kunyit, temulawak, jahe, daun kelor, meniran, dan jinten hitam.
Curcumin memiliki zat aktif kurkuminoid yang berfungsi sebagai anti virus dan imunomodulator.
Meniran mengandung zat aktif flavonoid yang dapat mengoptimalkan fungsi imun.
Sementara, daun kelor kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam meningkatkan imunitas, serta mampu melawan infeksi virus dan bakteri.
Karena curcumin yang terkandung dalam kunyit, temulawak, jahe, daun kelor, meniran, dan jinten hitam sudah terkenal manfaatnya, kini ekstrak herbal tersebut dikemas dan diproduksi secara modern.

Resep Membuat minuman herbal sendiri
Lantas, bagaimana mengolah herbal yang baik dan benar?
Bila Anda ingin mengonsumsi herbal dalam bentuk segar, cara yang tepat untuk mengolah dan mengonsumsi herbal adalah sebagai berikut:
1.      Siapkan herbal seukuran ibu jari yang masih segar dan belum terkelupas kulitnya
2.      Potong-potong herbal setebal 1-2 sentimeter, lalu memarkan
3.      Masukkan herbal ke dalam cangkir ukuran 250 ml, lalu seduh dengan air hangat suam-suam kuku (70 derajat Celsius)
4.      Diamkan selama 4 menit, lalu minum segera sampai habis

Selain resep di atas, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang ramuan herbal ini, antara lain:
·         Dalam kondisi sehat, minum ramuan herbal 1-2 cangkir dalam sehari.
·         Sisa herbal yang belum diolah harus divakum terlebih dahulu untuk menghindari oksidasi dan paparan sinar ultraviolet
·         Simpan sisa herbal yang sudah divakum ke dalam kulkas.
·         Menyimpan sediaan herbal dalam waktu lama akan menghilangkan khasiat zat aktif yang ada di dalamnya. Karena itu, disarankan untuk masyarakat menyimpan dalam jumlah yang secukupnya.


”Bagi masyarakat yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mengolah herbal, ada alternatif lain untuk tetap menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima, yaitu dengan mengonsumsi suplemen herbal siap minum," ujar dia.


Lock Down Corona - Home Schooling

VIRUS CORONA / SARS-CoV-2





Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayianak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
  • Batuk
  • Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.

Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
  • Uji sample darah
  • Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
  • Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
  • Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
  • Pneumonia
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
  • Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
  • Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
  • Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
  • Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.